PROFIL


Profil Desa Tangguwisia
1.   Keadaan Alam
Desa Tangguwisia merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, yang dibagi menjadi dua dusun, yaitu:
1.      Dusun Tegal Sari
2.      Dusun Tangguwisia
Adapun batas-batasnya sebagai berikut.
-          Sebelah Utara           :     Laut Jawa
-          Sebelah Selatan        :     Desa Ringdikit
-          Sebelah Barat           :     Desa Sulanyah
-          Sebelah Timur          :     Desa Joanjar
Desa Tangguwisia terletak di sebelah timur Ibu Kota Kecamatan Seririt dengan jarak antara:
-          Jarak ke Ibu Kota Kecamatan       : 2   Km
-          Jarak ke Ibu Kota Kabupaten       : 21 Km
-          Jarak ke Ibu Kota Provinsi            : 97 Km
Desa Tangguwisia memiliki kondisi geografis dengan ketinggian tanah dari permukaan air laut 50 m dengan luas secara keseluruhan, yakni 134 Ha. Selain sebagai pemukiman, tanah tersebut juga digunakan untuk:
- pekarangan dengan luas keseluruhan            : 30 Ha
- sawah dengan luas keseluruhan                    : 64 Ha
- tegalan dengan luas keseluruhan                  : 5 Ha 
            Tanah di desa Tangguwisia, sesuai dengan data di atas, sebagian besar digunakan untuk pertanian dan tegalan, baik padi, anggur, dan sebagainya.
  1. Keadaan Kependudukan
Desa Tangguwisia memiliki 550 kepala keluarga dengan jumlah penduduk 1.826 orang (jiwa), yang terbagi atas 922 orang laki-laki dan 904 orang perempuan. Data ini dapat terus berkembang karena adanya pernikahan warga Desa Tangguwisia.
Dengan jumlah penduduk yang cukup besar itu, tentunya penduduk Desa Tangguwisia memiliki berbagai jenis mata pencaharian, mulai dari sektor pertanian atau perkebunan, pedagang, nelayan dan lain-lain yang secara umum dapat dikelompokkan sebagai berikut.
a.       Petani                             :     411   orang
b.      Nelayan                          :     50     orang
c.       Peternak                         :     125   orang
d.      Buruh                             :     319   orang
e.       Guru/PNS                      :     40     orang
f.       ABRI                             :     9       orang
g.      Pensiunan                       :     58     orang
h.      Pegawai Swasta             :     166   orang
i.        Pedagang                       :     74     orang
j.        Pertukangan                   :     87     orang
k.      Seniman                         :     1       orang
            Berdasarkan golongan umur, masyarakat Desa Tangguwisia dikelompokkan sebagai berikut.
a.                    0-4 tahun                       :        104 orang
b.                   5-9 tahun                       :        160 orang
c.                   10-14 tahun                    :        132 orang
d.                  15-24 tahun                    :        307 orang
e.                   25-49 tahun                    :        584 orang
f.                   50 ke atas                       :        544 orang
Minat masyarakat Desa Tangguwisia untuk mengikuti pendidikan cukup tinggi tetapi masyarakat sebagian besar terbentur masalah ekonomi yang menyebabkan banyak diantara mereka yang tidak dapat meneruskan sekolah. Berikut rincian pendidikan masyarakat Desa Tangguwisia:
a.                   STK/Play Group      :     15     orang
b.                  SD                            :     192   orang
c.                   SMP                         :     84     orang
d.                  SMA                        :     65     orang
e.                   Akademi (D1-D3)    :     12     orang
f.                   Sarjana (S1)              :     29     orang

3.  Keadaan Ekonomi
Seperti diuraikan di atas penduduk Desa Tangguwisia sebagian besar bermata pencarian sebagai petani. Bertitik tolak dari keadaan ini, maka mata pencarian dan pendapatan penduduk masih didominasi oleh hasil pertanian atau perkebunan. Dalam meningkatkan produksi pertanian terutama petani sawah Desa Tangguwisia menerapkan sistem subak. Di Desa Tangguwisia juga terdapat Bulog (Badan Urusan Logistik) dan kantor Balai Benih Utama Padi. Berikut kami sampaikan produksi tanaman atau pohon di Desa Tangguwisia :
1.      Padi ditanam dalam lahan seluas 1,5 Ha
2.      Kelapa                            :     652 pohon
3.      Mangga                          :     1.205 pohon
4.      Anggur                           :     7.650 pohon
5.      Rambutan                       :     225 pohon
6.      Jeruk                               :     135 pohon
7.      Palawija                          :     200 pohon
                        Selain itu masyarakat Desa Tangguwisia juga memiliki ternak yang berjumlah kurang lebih 1500 ekor, antara lain babi, sapi, dan unggas. Di bidang perikanan, masyarakatnya mengembangkan kerang mutiara.
                        Sektor perekonomian yang lain, yakni kerajinan industri, seperti tenun, anyaman, pande besi, dan bahan bangunan.
Untuk mempercepat kegiatan ekonomi dalam rangka mencapai peningkatan kesejahteraan, penduduk banyak ditunjang oleh keadaan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh masyarakat Desa Tangguwisia. Sarana dan prasarana tersebut meliputi:
a.       Sarana perhubungan, seperti jalan raya sepanjang 1 Km;
b.      Sarana transportasi:
-          sepeda             : 62   unit
-          motor               : 193 unit
-          mobil               : 27   unit
c.       Sarana penunjang komunikasi, seperti telepon pribadi (17 unit), televisi (398 unit), serta radio (223 unit).
Prasarana ekonomi yang terdapat di Desa Tangguwisia meliputi:
-          Pasar umum                       : 1       
-          Koperasi/LPD       : 1
-          Toko                      : 11
-          Warung                 : 26

Pola hidup masyarakat Desa Tangguwisia sehari-hari tidaklah konsumtif. Masyarakatnya sebagian besar bekerja sejak pagi hingga sore dan ketika selepas bekerja itulah mereka dapat berkumpul dan bercengkrama dengan sanak saudaranya.

4.   Keadaan Sosial Budaya
Keadaan sosial budaya yang dimaksud meliputi sosial, kesenian, pendidikan,  kesehatan dan agama.
a.       Bidang Sosial
Sosial diartikan kerukunan hidup bermasyarakat dan gotong royong yang merupakan ciri khas dari penduduk Desa Tangguwisia sejak dulu sampai sekarang, sebagai bukti yang dibangun atas gotong royong :

a.       Membangun balai dusun, kantor kepala desa dan poskamling
b.      Membangun pos kesehatan seperti posyandu
c.       Prasarana ibadah berupa pura dan tempat suci lainnya
d.      Membuat jalan antar dusun atau gang

b.      Bidang kesenian
Di bidang kesenian Desa Tangguwisia telah melestarikan kesenian-kesenian tradisional. Salah satu masyarakat desa Tangguwisia adalah seorang dalang, bernama Ida Bagus Ketut Birma. Hal ini membuktikan masih ada anggota masyarakat yang melestarikan dan menjaga kesenian yang diwariskan. 

c.       Bidang pendidikan
Pendidikan adalah ilmu dan seni, sebab di dalamnya terdapat unsur pengetahuan dan unsur-unsur seni budaya. Hal yang ditransfer dalam pendidikan juga memuat ilmu pengetahuan dan seni budaya. Pendidikan dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu pendidikan formal dan informal. Dalam upaya pelaksanaan pembangunan pendidikan formal, di Desa Tangguwisia dibangun sarana pendidikan yang terdiri atas :
-         SD sebanyak                        :  1 buah
-         SMP sebanyak                     :  1 buah
-         SMA sebanyak                     :  1 buah

d.      Bidang Kesehatan
Masalah kesehatan di tingkat desa menjadi tanggung jawab masyarakat secara keseluruhan yang ditangani oleh kader-kader kesehatan yakni posyandu dan LPM, sehingga nantinya tumbuh kesadaran masyarakat itu sendiri akan pentingnya kesehatan, sebab kesehatan masyarakat sangat besar pengaruhnya terhadap kelancaran pembangunan di desa. Oleh karena itu, pembangunan sektor kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional. Secara umum kesehatan masyarakat Desa Tangguwisia cukup baik. Hal ini dilihat dari kondisi fisik lingkungan, dan sarana pendukung kesehatan. Usaha-usaha yang telah dilaksanakan untuk pembangunan kesehatan masyarakat meliputi:
-         Meningkatkan peran posyandu di masing-masing dusun
-         Menyiapkan sarana pembuangan sampah.
Sebagai gambaran, kebersihan pelaksanaan pembangunan kesehatan di Desa Tangguwisia dapat disajikan data-data sebagai berikut.
a)      Sarana air bersih
- Penggunaan PAM              :  38
- Penggunaan sumur             :  94
- Sungai                                :  1
b)      Sarana Kesehatan
- Posyandu                           :  3 buah
- Bidan desa                         :  1 orang
c)      Perumahan
- Rumah permanen               :  75 buah
- Rumah semi permanen       :  550 buah
- Rumah non permanen        :  35 buah

e.       Bidang Agama
Pembangunan yang dilaksanakan bertujuan membentuk manusia seutuhnya. Satu sektor yang tak kalah pentingnya adalah pembangunan di bidang agama, sebab pembangunan itu tidak akan seimbang apabila bersifat fisik saja. Hal ini terbukti dengan adanya pembangunan tempat-tempat ibadah atau perbaikan pura milik desa dan pura dadia milik kelompok-kelompok. Adapun sarana/prasarana pribadahan yang dimiliki oleh Desa Tangguwisia adaah sebagai berikut.
-         Pura Desa                       :  1 buah
-         Pura Dalem                    :  1 buah
-         Pura Subak                     :  2 buah
-         Pura Segara                    :  1 buah
-         Gereja                             : 1 buah
Disamping sarana/prasarana yang dimiliki, kami sajikan rincian data kependudukan berdasarkan agama, yaitu :
-         Agama Islam                  :  6          orang
-         Agama Kristen               :  8          orang
-         Agama Hindu                :  1788    orang
-         Agama Budha                :  29        orang
 Masyarakat Desa Tangguwisia yang beragama Hindu mengadakan upacara persembahyangan setiap rahinan, seperti purnama, tilem, dan hari-hari raya yang datangnya berkala serta pada hari besar, seperti Galungan, Kuningan, Pagerwesi, Saraswati, dan sebagainya. Selain itu, masyarakat Desa Tangguwisia juga mengadakan persembahan/sumbangan untuk pembangunan di pura serta balai desa. Sumbangan pembangunan ini, meskipun bersifat pribadi, sangat membantu proses pembangunan pura.

5.   Pemerintahan Desa
Desa merupakan unit terkecil dari pemerintah Negara Republik Indonesia yang langsung berada di bawah kecamatan. Dalam melaksanakan pemerintahan, Desa Tangguwisia menggunakan sistem yang diatur dalam perda Nomor 12 tahun 2001 tentang Pedoman Organisasi Pemerintahan Desa.
Pemerintah Desa terdiri atas :
a.       Kepala Desa (Kades)
b.      Sekretaris Desa (Sekdes)
c.       Kepala-kepala Urusan (Kaur)
d.      Kepala-kepala Dusun / Kelian Banjar Dinas


Pengurus Pemerintah Desa Tangguwisia adalah sebagai berikut.

1.      Kepala Desa                            :     Ida Komang Dharmika
2.      Sekretaris Desa                       :     Ngurah Mahardi
Dibantu oleh:
a.       Kaur Pemerintahan           :     Putu Astawa  
b.      Kaur Umum                      :     Kadek Agung A.
c.       Kaur Pembangunan           :     Putu Pacung
d.      Kaur Keuangan                 :     Ida Bagus Alit M.
e.       Kaur Kesra                        :     Ketut Marsedes
f.       Kepala Dusun                   :
-         Kepala Dusun Tangguwisia          :  Ida Kade Pujiawan
-         Kepala Dusun                   :  Made Regep
Lebih jelasnya, struktur organisasi pemerintahan Desa Tangguwisia dapat dilihat pada lampiran. Untuk menunjang kelancaran kegiatan pemerintah desa, Desa Tangguwisia memiliki sarana dan prasarana sebagai berikut.
a.       Kantor Kepala Desa 1 buah yang memiliki prasarana, seperti :
1.      Jumlah mesin ketik      :     1  buah
2.      Komputer                    :     4  buah
3.      Meja                            :     12 buah
4.      Kursi                           :     70 buah
5.      Almari arsip                 :     42 buah
6.      Ruang kantor              :     3   buah
7.      Ruang komputer         :     1   buah
8.      Televisi                        :         1 buah
9.      Radio Tape                  :                 1 buah

Dalam memacu pembangunan yang ada di Desa Tangguwisia, pemerintah Desa Tangguwisia dibantu dan berkoordinasi dengan lembaga-lembaga yang ada di desa sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku. Adapun lembaga-lembaga yang ada di Desa Tangguwisia adalah sebagai berikut :
1.      Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
Di daerah pedesaan masalah kesejahteraan keluarga masih banyak yang perlu dibenahi, keterbelakangan tersebut menyangkut masalah kesehatan dan gizi. Kurangnya pendidikan keterampilan dan terbatasnya lapangan kerja merupakan tantangan dan hambatan dalam mewujudkan keluarga yang sejahtera baik lahir maupun batin, dalam hal ini, wanita adalah pemegang peranan yang amat penting, karena kaum ibu sebagai kaum pendidik yang pertama.
Untuk mengkoordinir kaum ibu di pedesaan, maka dibentuklah wadah dari wanita yang dikenal dengan nama PKK, tetapi secara operasional semua anggota keluarga adalah penggerak PKK. Sepuluh program PKK adalah yang telah mencakup aspek-aspek kehidupan manusia secara menyeluruh baik spiritual maupun material.
2.      Organisasi Ketentraman dan Ketertiban
Organisasi keamanan dilaksanakan dengan sistem yaitu siskamling. Siskamling merupakan sistem keamanan yang diterapkan masyarakat untuk menjaga ketentraman dan ketertiban lingkungan di bawah kepala dusun. Dalam pelaksanaannya juga memerlukan partisipasi/peran serta dari seluruh masyarakat. Dengan keikutsertaan masyarakat secara aktif dalam menciptakan ketentraman dan ketertiban, maka pertahanan dan keamanan di Desa Tangguwisia dibentuk organisasi, yaitu Hansip/Linmas sebanyak 1 pleton yang terdiri dari 24 orang dan jumlah poskamling 3 buah.
3.      Organisasi Teruna-Teruni
Generasi muda merupakan tulang punggung pembangunan sekaligus pewaris dan penerus perjuangan bangsa. Gambaran masa depan dari suatu bangsa ditentukan oleh tingkat pendidikan generasi mudanya, sehingga peranannya sangan menentukan. Adapun organisasi tersebut bersama-sama membangun desa melalui berbagai macam kegiatan diantaranya melakukan gotong royong dan penghijauan serta ikut memelihara lingkungan. Struktur organisasi PKK terlampir.
4.      Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)
Lembaga pemberdayaan masyarakat merupakan bagian dari kepemerintahan desa. Anggota LPM merupakan wakil dari masyarakat desa untuk melaksanakan pembangunan. Struktur organisasi LPM terlampir.
5.      Lembaga Perkreditan Desa (LPD)
Lembaga perkreditan desa bergerak dalam bidang simpan pinjam. Simpan pinjam tersebut terdiri atas pemberian kredit dan tabungan. Karyawan dari LPD ini terdiri atas bagian kasir dan petugas lapangan. Struktur organisasi LPD terlampir.
6.      Badan Perwakilan Desa (BPD)
Badan Perwakilan Desa merupakan lembaga permusyawaratan desa dan dan berkedudukan sebagasi unsur penyelenggara pemerintahan desa. BPD mempunyai hubungan kerja dengan Pemerintah Desa dan lembaga kemasyarakatan desa. Badan Perwakilan Desa berfungsi menetapkan peraturan desa bersama Perbekel, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat dan BPD juga bertugas mengawasi pelaksanaan peraturan desa dalam rangka pemantapan pelaksanaan kinerja pemerintah desa. Anggota BPD berasal dari wakil penduduk desa. Struktur organisasi BPD terlampir.
7.      Organisasi Suka Duka
Organisasi suka duka dibentuk desa karena adanya keinginan masyarakat desa untuk meningkatkan rasa kekeluargaan antar anggota masyarakat meskipun tidak ada hubungan keluarga.